Meski alasannya bisa beragam, tetapi bisa jadi kamu melakukan sesuatu yang membuatnya ilfeel alias risih.
Saat wanita sudah merasakan hal tersebut, umumnya mereka tidak lantas memberitahumu apa yang membuatnya gerah hingga malas berinteraksi denganmu.
Sebelum bertanya atau menuntutnya, kamu perlu bercermin terlebih dahulu. Coba cek apakah kamu memiliki salah satu atau lebih dari satu perilaku yang bisa membuat wanita ilfeel di bawah ini!
1. Menyepelekan Kebersihan Diri
Kapan terakhir kamu menyikat gigi dengan benar? Apakah kamu bertemu dengannya dengan mengenakan celana jins yang usianya sudah 2 minggu? Apakah kamu sering mengupil di tempat umum?
Faktanya, kebanyakan pria memang kurang memperhatikan kebersihan, termasuk kebersihan tubuh. Sebuah studi tahun 2012 menyatakan bahwa pria memiliki 10 persen lebih banyak bakteri di meja kerjanya dibandingkan wanita. Jangankan menggunakan parfum–masih banyak pria yang hanya akan mencuci pakaiannya jika memang sudah terlihat benar-benar kotor.
Studi lain menemukan bahwa wanita memang lebih mudah merasa jijik. Mereka memiliki tingkat toleransi yang lebih rendah terhadap hal-hal kotor. Jadi, jangan heran jika dia tidak mau dekat-dekat denganmu yang mengenakan kaos yang tidak dicuci tiga hari itu.
Kebanyakan wanita memiliki penciuman yang sangat sensitif dan bisa merasa tidak nyaman jika dilingkupi bau yang tidak enak. Meskipun kamu keukeuh celana jinsmu belum dekil, tapi dia mungkin tetap bisa mencium umurnya yang sudah 2 minggu tidak tersentuh air dan deterjen itu.
Selain urusan pakaian, kamu juga perlu mengecek hal-hal detail seperti apakah karang gigimu terlihat saat tersenyum, mulutmu bau tak sedap, atau keringatmu bercampur bakteri. Teman-teman tongkronganmu mungkin tidak masalah, tetapi kamu tidak bisa menerapkan peraturan yang sama dengan wanita.
Berikan penampilan terbaikmu dengan selalu menjaga kebersihan setiap berada di dekatnya. Berhenti merokok secara bertahap dan jangan dekati wanita saat sedang merokok. Dengan menjaga kebersihan, secara tidak langsung kamu juga peduli dengan kesehatanmu. Nilai tambahan jika kamu juga wangi!
2. Banyak Bicara, Sedikit Mendengar
Di masa PDKT, tentu ada banyak hal yang bisa dibicarakan untuk lebih mengenal satu sama lain. Meski begitu, tidak sedikit pria yang memiliki kepercayaan diri berlebih hingga keasyikan terlalu banyak membicarakan dirinya sendiri.
Niatnya mungkin untuk membuat wanita terkesan. Tetapi, ia jadi cenderung mengabaikan lawan bicara dan tidak betah jika harus mendengarkan celotehan wanita. Padahal, wanita akan sangat menghargai pria yang bisa mendengarkan dan memahami apa yang dibicarakannya dengan tulus.
Di awal masa pendekatan, sebaiknya luangkan lebih banyak waktu untuk mendengarkan agar kamu memahami kepribadiannya terlebih dahulu. Pilih timing yang tepat untuk menyampaikan pendapat atau mengajukan pertanyaan. Sampaikan dengan santun tanpa memotong pembicaraan.
Belajarlah untuk menjadi pendengar yang aktif dan berhenti berusaha membuat wanita terkesan dengan kata-katamu–percayalah, dia sama sekali tidak terkesan!
3. Terlalu Terobsesi
Apakah kamu terus mengejar wanita yag sudah menolakmu karena yakin dia akan menerimamu suatu saat nanti? Dalam film atau drama, itu mungkin saja terjadi.
Sayangnya, usahamu itu dipastikan akan sia-sia di dunia nyata, karena kamu hanyalah orang yang terlampau obsesif di matanya.
Pria sewajarnya harus bisa membaca situasi dan keadaan wanita. Tidak perlu menerka-nerka hal yang implisit–jika dia secara gamblang menolak perasaanmu atau berkata dia merasa tidak nyaman berada di dekatmu, sudah sepantasnya kamu mundur. Bukannya terus-menerus mendekati dan memaksanya untuk mengenalmu lebih jauh, atau meyakinkannya bahwa cintamu itu tulus.
Memaksakan kehendakmu tidak akan membuka pintu hatinya. Kamu tidak bisa terus mengejar atau memaksa untuk mengubah pandangannya terhadapmu. Cinta yang tulus bisa terlihat dari sikap yang baik, bukan melalui pemaksaan.
4. Merendahkan Wanita Lain
Kamu yakin wanita sangat suka dipuji, sehingga kamu memberikan banyak pujian untuknya. Alih-alih memuji, kamu membandingkan dia dengan wanita lain dan merendahkan posisi mereka.
Apakah kamu pikir dia akan terkesima, atau menganggapmu pria yang setia? Oo, tentu saja tidak!
Merendahkan orang lain tidak lantas membuatnya merasa spesial. Dia akan melihatmu lebih dari sekadar ‘gombal’: jika dia saja diperlakukan seperti ini, berarti sebelumnya sudah banyak wanita yang diperlakukan sama. Dan, tinggi kemungkinan kamu akan mencoreng nama baiknya pada wanita lain bila ternyata kalian tidak berlanjut ke hubungan yang serius.
Jika kamu ingin membuat dia merasa spesial, berikanlah pujian yang berfokus hanya padanya tanpa perlu menjelek-jelekkan wanita lain.
5. Banyak Beralasan
“Maaf ya, aku kemarin mendadak sakit perut jadi nggak bisa antar kamu.”
“Sorry nih, ternyata ada meeting dadakan. Ke mall-nya nanti lagi aja ya?”
“Kayaknya aku nggak bisa ikut acara keluarga kamu, aku lupa udah janji mau futsal sama anak-anak.”
Kamu tidak dilarang untuk merasa malas mengantar dia jalan-jalan di akhir pekan, atau belum siap diajak bertemu keluarga besarnya. Melakukan kebohongan putih atau white lies tidak ada salahnya jika dilakukan demi kebaikanmu atau dia.
Tetapi, akan jadi masalah jika kamu terus-menerus menolak ajakannya dengan cara ini. Hal ini bukan lagi white lies, melainkan hanya mencari-cari alasan. Semakin sering dilakukan, semakin besar kemungkinan kamu dianggap sebagai pembohong belaka.
Dengan berbuat tidak jujur, kamu merusak kepercayaan yang sudah diberikan olehnya. Hubungan yang tidak memiliki kepercayaan di dalamnya tentu tidak akan berjalan dengan baik. Jangankan menjalani hubungan serius, PDKT-pun akan jadi mustahil.
Sebaiknya komunikasikan secara jujur daripada kamu terus-menerus mencari alasan palsu. Pria yang benar-benar tertarik tentu tidak akan ragu berusaha menyenangkan hati seorang wanita, termasuk melawan rasa malasnya.
Jika kamu tidak merasakan itu dan masih mengutamakan egomu sendiri, mungkin kamu memang tidak serius sejak awal mendekatinya.
6. Pesimis
Tidak ada larangan untuk pria merasakan sedih, kecewa, atau sakit hati. Namun, terus-menerus merasa tersakiti dan memandang dunia dengan pandangan negatif tidak akan menghilangkan semua perasaan itu.
Selalu pesimis dan membenci banyak hal di sekitarmu bukanlah karakter yang perlu dipelihara. Apalagi sampai disalurkan jadi hobi membuat komentar kebencian atau status penuh kegalauan di media sosial.
Perilaku seperti ini tidak membuatmu jadi sosok pria lemah lembut yang rapuh atau patut diberi perhatian lebih di mata wanita. Kamu hanya menjadi seorang pesimis yang kelihatannya tidak punya semangat hidup bagi mereka.
Kamu tidak harus bahagia atau senang setiap hari. Tetapi, belajarlah untuk selalu bersyukur atau mencari hal-hal yang bisa kamu syukuri meskipun kecil.
Cari kegiatan yang kamu sukai dan fokuslah mengembangkannya menjadi hobi atau hal-hal yang lebih bermanfaat. Daripada menghabiskan waktu untuk meratap dan minta dikasihani, sibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang bisa membangunmu jadi lebih baik.