Apakah hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR) bisa berhasil?
Jawabannya bisa ya dan tidak, karena hal ini sangat bergantung pada tujuan yang ditentukan serta usaha yang rela dilakukan. Jenis hubungan apapun perlu usaha agar bisa bertahan, termasuk hubungan romantis yang dijalani dalam jarak jauh.
Kondisi LDR mungkin hanya bumbu dalam hubungan yang bersifat sementara. Tetapi, jika berjalan dalam waktu yang lama, caramu dan pasangan dalam menghadapinya bisa sangat berpengaruh pada dinamika hubunganmu seterusnya.
Temukan apa saja yang bisa kamu lakukan untuk membuat LDR lebih bermakna di bawah ini.
1. Jadwalkan Waktu Komunikasi yang Fleksibel
Hubungan jarak jauh tanpa cara komunikasi yang baik sama dengan pembunuhan pelan-pelan–kamu tinggal menunggu waktu salah satu pihak memutuskan untuk mengakhirinya.
Membangun cara komunikasi dalam LDR perlu strategi tertentu sesuai kondisi jarak dan waktu yang ada. Perbedaan zona waktu dan kesibukan bisa sangat mempersulit kegiatan sederhana seperti saling berbalas pesan singkat atau bicara di telepon. Untuk itu, masalah komunikasi harus selalu dibicarakan terlebih dahulu sebelum menjalaninya dengan melihat bagaimana kondisi ketika di lapangan.
Tetapi, ini bukan berarti kamu dan pasanganmu harus menentukan hari atau jam tertentu untuk melakukan video call. Manusia bukan robot yang selalu bisa mengikuti jadwal, dan kamu atau pasanganmu tentu tidak selalu memiliki hal yang ingin dibicarakan di waktu tertentu.
Perbedaan jarak dan waktu dalam LDR jelas akan membuat kalian tidak akan bisa menyerobot kesibukan satu sama lain, tetapi kalian selalu bisa mengungkapkan kapan kalian butuh bicara secara langsung melalui telepon. Tentu saja hal ini masih harus butuh pengertian bahwa hal darurat sekalipun mungkin perlu jeda waktu untuk direspon.
Dengan menentukan waktu yang fleksibel, kamu dan pasanganmu tidak akan dikejar urgensi untuk memenuhi jadwal atau menyiapkan topik tertentu. Kalian juga akan saling memahami kapan satu sama lain membutuhkan waktu untuk dihabiskan sendirian.
2. Bicarakan Sebelum Menilai
Waktu komunikasi yang semakin terbatas dan lokasi yang berjauhan menghasilkan lingkungan yang asing satu sama lain. Di kondisi seperti ini, sangat wajar jika kamu dan pasanganmu mulai memiliki asumsi-asumsi yang sebelumnya mungkin tidak pernah terpikirkan terkait satu sama lain.
Tetapi, asumsi di luar nalar tidak lagi bisa dianggap wajar. Berpikir pasanganmu benar-benar melupakanmu hanya karena tidak dihubungi satu hari saja adalah hal yang tidak masuk akal dan hanya memberikan beban pikiran pada diri sendiri. Kecurigaan dan kecemburuan kecil kemudian jadi pemantik konflik, dan akan jadi sulit untuk saling percaya.
Untuk menghindarinya, ingatlah untuk selalu menyimpan prasangka burukmu. Kamu sudah menaruh percaya padanya, begitupun sebaliknya.
Ketika ada hal yang tidak mengenakkan, selalu bicarakan secara terbuka dan jujur. Saat pasanganmu mengungkapkan hal yang sama, kamu pun perlu untuk memberi tanggapan dan menjelaskan kenyataan apa adanya, tanpa harus menekankan emosi tertentu.
3. Atur Fokus
Bagaimana caranya agar kamu tidak menumbuhkan asumsi atau prasangka buruk ketika berjauhan dengan pasangan? Cara paling mudah tentu saja dengan menyibukkan diri.
Menjalani hubungan jarak jauh tidak berarti menjalani hari-hari hanya untuk menunggu waktu video call dengannya. Menunggu waktu janjian sepuluh menit saja sudah cukup membuat jengkel, apalagi menunggu berhari-hari atau berbulan-bulan untuk bisa berjumpa lagi dengannya.
Pikirkan dirimu sendiri dan jalani aktivitas seperti biasa. Berikan perhatianmu sepenuhnya pada kegiatan sehari-hari. Di sisi lain, hindari sibuk sendiri saat kamu sedang berkomunikasi dengan pasanganmu.
Dengan begitu, kamu mungkin bisa menyadari bahwa parasangkamu hanya ada di dalam kepalamu sendiri. Seperti halnya kamu, pasanganmu pun menjalani hari-harinya seperti biasa, dan pertanyaan “kenapa dia tidak membalas pesanku setelah 2 jam” pun tidak lagi berarti.
Anggap bahwa kamu bisa mengerjakan kegiatanmu kapan pun, tetapi pasanganmu hanya membutuhkanmu saat itu saja. Jadi, fokuskan perhatianmu sesuai kondisi yang dibutuhkan.
4. Rencanakan Langkah Selanjutnya
Jika kamu serius dengan pasanganmu, maka seharusnya hubungan jarak jauh ini tidak akan berlanjut selamanya. LDR bisa bertahan, tetapi hubungan serius yang dilakukan dengan cara ini tidak memiliki jaminan masa depan yang baik.
Menjalani hubungan tidak hanya berisi harapan dan momen manis, tetapi juga realistis. Bagaimana kamu bisa realistis jika kamu hampir tidak terbiasa melihat tingkah laku pasanganmu di depan mata? Bagaimana hubungan kalian bisa tumbuh dan berkembang jika hanya ada obrolan manis melalui telepon?
Kenyataannya, kamu dan pasanganmu akan selalu tumbuh dan berkembang. Jika kalian menginginkan hubungan yang sehat, maka hubungan itu harus turut bertumbuh. Tetapi, jarak dan waktu akan terus membatasi itu.
Itulah kenapa kamu perlu menyusun beberapa checkpoint dalam berusaha mencapai tujuan kalian untuk bisa terus bersama. Alih-alih ‘berkorban’, pikirkan mengenai prioritas–hal-hal apa yang harus dilakukan segera, dan apa saja yang harus dikesampingkan?
Mungkin salah satu di antara kalian bisa pindah untuk menyusul yang lainnya, atau mempertimbangkan bekerja secara remote. Selalu ada banyak cara, tinggal bagaimana kamu mau membuat keputusan.
Menyusun rencana masa depan bersama-sama juga akan membuat LDR lebih terasa bermakna, karena kalian tidak hanya menjalani hubungan berjarak–kalian punya tujuan. Topik obrolan pun nantinya tidak itu-itu saja, bukan?
—
Kecuali kamu tidak serius, cara-cara di atas akan membantumu dan pasangan dalam menentukan bagaimana pertumbuhan hubungan selanjutnya.
Di luar sana mungkin ada beberapa orang yang tidak masalah menjalaninya dalam jangka panjang. Tetapi, jika kamu bukan salah satu dari mereka, maka kamu perlu tegas dalam menyusun prioritas dan mewujudkannya satu per satu demi memutus jarak dan waktu yang ada.