Hal – hal berikut ini bisa menjadi permasalahan dalam kehidupan pernikahanmu nantinya jika tidak dibicarakan dan disepakati terlebih dahulu.
Memang cinta itu perlu untuk menjalin suatu hubungan, tetapi ada faktor – faktor yang sifatnya lebih realistis yang harus kalian berdua pertimbangkan. Hal – hal ini penting untuk menentukan apakah kalian bisa lanjut ke jenjang selanjutnya atau tidak.
Mari kita lihat bersama apa saja yang harus kamu cek dan bicarakan sebelum menikah.
Diskusikan Apakah Ingin Punya Anak atau Tidak
Hal pertama yang cukup penting untuk di diskusikan adalah apakah kamu dan pasanganmu ingin punya anak ke depannya.
Jika kamu ingin punya anak tetapi pasanganmu tidak ingin punya anak, maka akan terjadi suatu konflik yang tidak memiliki jalan tengah.
Kalian akan sering bertengkar karena hal ini dan kehidupan pernikahan tidak akan berjalan dengan baik jika kalian tidak memiliki keinginan yang sama dalam hal ini. Pastikan bahwa kamu menikah dengan orang yang menginginkan hal yang sama denganmu.
Dan kalau kalian memang ingin punya anak, pikirkan berapa anak yang kalian inginkan.
Value Yang Diberikan Ke Anak Jika Ingin Punya Anak
Hal selanjutnya yang perlu dibicarakan jika kalian memang sama – sama ingin punya anak adalah values atau nilai – nilai seperti apa yang ingin kalian tanamkan kepada anak kalian nantinya.
Nilai – nilai ini bisa meliputi nilai agama, moral, pendidikan atau cara kalian membesarkan anak.
Contohnya, apakah kalian akan membesarkannya dengan nilai kebebasan dan individualisme seperti yang sering diajarkan oleh orang tua di negara barat atau kalian akan lebih mendisiplinkannya dan memberikan rasa kekeluargaan yang besar seperti kebanyakan orangtua di negara timur.
Kalian harus punya kesepakatan akan hal – hal semacam ini karena kalau kalian tidak menanamkan nilai – nilai tertentu kepada anak kalian, maka orang lainlah yang akan melakukannya dan belum tentu kalian akan suka dengan nilai – nilai yang anak kalian dapatkan dari luar sana.
Pembagian dan Pengelolaan Keuangan
Hal selanjutnya yang harus dibicarakan adalah pembagian dan pengelolaan keuangan di hubungan rumah tangga kalian nanti.
Idealnya, si laki – laki atau suami yang seharusnya menafkahi istri dan keluarga sepenuhnya. Jika istri bekerja, maka uang istri dapat disimpan untuk tabungan masa depan atau bisa digunakan untuk keperluan dirinya sendiri dan keperluan lainnya selain anak dan rumah tangga.
Ini adalah dinamika yang paling sering terjadi dan yang paling efektif secara garis besar atau umum sejauh ini.
Tapi bisa jadi kamu dan pasanganmu memiliki prinsip yang berbeda dan itu sah saja kalau memang itu yang diinginkan oleh kedua belah pihak.
Yang penting kalian harus tahu dulu bagaimana kalian akan membagi dan mengelola keuangan nantinya sejak awal agar tidak terjadi konflik karena masalah ini di masa depan.
Beberapa pertanyaan seputar keuangan yang bisa kalian diskusikan meliputi:
· Siapa yang membayar kebutuhan rumah tangga nantinya? Apakah suami atau berdua?
· Apakah kalian akan membuat rekening bank bersama untuk keperluan rumah tangga atau tetap pegang uang masing – masing?
· Bagaimana pembagian aset? Apakah aset sebelum menikah tetap dipegang masing – masing atau aset digabungkan?
· Bagaimana pengelolaan uang nantinya? Apakah semua uang termasuk penghasilan suami dipegang dan dikelola oleh istri atau suami yang membayar dan istri yang mencatat pengeluaran?
· Apakah istri akan mendapatkan uang atau nafkah dari suami dan jika ia berapa jumlahnya? (Laki – laki yang baik pasti memberikan nafkah untuk istri)
Cek Kesehatan dan Kesuburan
Mengecek kesehatan diri sendiri dan pasangan penting untuk mengetahui apakah masing – masing memiliki penyakit genetik atau seksual yang kemungkinan bisa menular ke pasangan nantinya.
Selain itu bagi pasangan yang ingin memiliki anak, mengecek kesuburan masing – masing juga penting agar kalian bisa memiliki gambaran seberapa mudah atau sulit kalian akan punya anak nanti dan langkah apa yang dapat kalian lakukan untuk meningkatkan kesuburan.
Dan hal ini juga berlaku walaupun kamu atau pasanganmu mengatakan bahwa kalian belum pernah berhubungan dengan orang lain atau sehat sepenuhnya karena kita tidak pernah tahu sampai dicek secara medis.
Kisah Nyata Kenapa Cek Kesehatan Penting
Ada seorang wanita yang masih perawan menikah dengan seorang laki – laki yang dikenalkan oleh keluarganya. Mereka dijodohkan dan menikah.
Tidak lama kemudian, wanita itu hamil dan ketika wanita itu periksa ke dokter untuk memeriksa kandungannya, dia sangat kaget karena ternyata dia terkena HIV.
Wanita ini belum pernah berhubungan dengan laki – laki selain suaminya tetapi dia kena HIV karena ternyata suaminya ini suka tidur dengan perempuan lain dan terjangkit dari sana.
Keluarga tidak ada yang tahu akan hal ini saat mereka menjodohkannya dengan anak mereka karena dari luar, laki – laki ini terlihat seperti laki – laki yang benar.
Akhirnya wanita melahirkan anaknya dan benar saja, anaknya terjangkit HIV juga dan pada akhirnya dia tetap bercerai dengan suaminya. Dia harus membesarkan anaknya sendiri dan selamanya dia harus hidup dengan HIV ini.
Sebenarnya kasus seperti ini bisa dicegah jika kedua pihak melakukan tes kesehatan sebelum menikah. Memang percaya pasangan itu penting tapi tidak ada ruginya mengecek hal – hal seperti ini sebelum menikah.
Perjanjian Pra Nikah
Hal selanjutnya yang harus dibicarakan adalah apakah kalian akan melakukan perjanjian pra nikah atau tidak.
Perjanjian pra nikah itu penting untuk melindungi kepentingan masing – masing pihak dan mempermudah pembagian harta jika sewaktu – waktu terjadi perceraian.
Terutama jika salah satu pihak memiliki banyak sekali aset dan investasi yang sudah ia miliki sebelum menikah. Perjanjian pra nikah bisa melindungi aset – aset ini dan memberikan rasa aman.
Tetapi, dibuatnya perjanjian pra nikah atau tidak tergantung kesepakatan kalian sebagai pasangan.
Tempat Tinggal
Tempat tinggal juga merupakan salah satu faktor utama yang harus dibicarakan karena setelah kalian menikah, idealnya kalian memiliki rumah atau tempat tinggal sendiri dan tidak lagi tinggal dengan orang tua ataupun mertua.
Tinggal dengan mertua menjadi salah satu hal yang sering membuat keributan diantara suami istri.
Dengan punya tempat tinggal sendiri, entah itu sewa, apartemen ataupun rumah, kalian bisa mengatur rumah tangga kalian tanpa intervensi dari pihak luar dan ini akan memudahkan hubungan pernikahan nantinya.
Visi dan Misi Dalam Rumah Tangga
Setiap rumah tangga harus memiliki visi dan misi yang jelas. Kamu harus memiliki arahan ke mana kamu ingin melangkah bersama pasanganmu.
Ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu kamu menjawab apa visi dan misi dalam rumah tangga yang ingin kamu capai.
- Apa alasan kamu menikah?
- Apa gambaran keluarga yang kalian ingin realisasikan?
- Apa tujuan bersama yang kalian miliki?
- Kira – kira bagaimana gambaran rumah tanggamu di 5-10 tahun kedepan?
- Rencana apa yang kalian bisa buat bersama sebagai suami istri?
Pembagian Pekerjaan Rumah
Sekarang pekerjaan rumah tangga bukan hanya pekerjaan istri, tetapi suami juga harus bisa melakukan beberapa pekerjaan rumah terutama jika istri juga bekerja.
Maka dari itu, diskusikan bagaimana pembagian pekerjaan rumah nanti kalau kalian tidak pakai ART atau servis seperti laundry.
Kultur dan Tradisi Keluarga
Bagi kalian yang memiliki kultur atau tradisi yang cukup kental atau berasal dari kultur dengan tradisi yang berbeda, ada baiknya diskusikan mengenai hal ini sebelum menikah. Dengan memberikan pengertian satu sama lain, kalian bisa mengurangi argumentasi karena perbedaan itu.
Selain itu, kalian juga bisa membuat kultur atau tradisi keluarga sendiri misalkan setiap malam minggu kalian sekeluarga akan makan di restoran. Atau setiap tahun saat liburan anak sekolah kalian akan jalan – jalan ke luar kota atau luar negeri.
Ini adalah tradisi kecil yang memiliki makna yang besar untuk rumah tangga kedepannya.
Waktu Yang Tepat Untuk Bertanya
Kapan waktu yang tepat untuk menanyakan pertanyaan di atas? Sebaiknya diskusikan hal – hal ini ketika kalian sedang makan atau dalam suasana santai.
Jangan diskusikan saat salah satu dari kalian sedang lelah atau dalam mood yang kurang bagus.
Untuk hal seperti cek kesehatan dapat dilakukan setelah lamaran dan sebelum pernikahan terjadi karena pada saat itu ada alasan kenapa cek kesahatan dapat dilakukan dan timingnya akan lebih mudah dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apakah Semuanya Sudah Oke?
Itu adalah beberapa hal yang harus dicek dan di diskusikan dengan pasanganmu sebelum kalian berdua menikah dan menjalin rumah tangga.
Mungkin terkesan ribet dan pertanyaan – pertanyaan itu bisa saja mengundang argument dari pasangan kalian, tetapi lebih baik mengeluarkan semuanya di awal dibandingkan menyesal nanti ketika sudah menikah.
Jika semuanya sudah oke, baru kalian bisa menikah dengan perasaan yang aman dan tenang.