Uang bukanlah segalanya, tetapi (hampir) segalanya butuh uang, termasuk dalam menjalin hubungan romantis.
Namun, suatu hubungan yang terlalu mementingkan uang akan menjadi terlalu materialistis dan mengerikan.
Lantas, bagaimana menemukan titik tengah tentang pentingnya kekayaan dan status ekonomi dalam menjalin hubungan? Bagaimana melibatkan status ekonomi sebagai pertimbangan dalam memilih pasangan tanpa mengorbankan rasa cinta?
Cari tahu lebih lanjut di bawah ini, dan temukan jawaban tentang seberapa penting status ekonomi dan finansial untuk menjalin hubungan romantis.
Apakah Status Ekonomi Penting dalam Menjalin Hubungan?
Dalam suatu hubungan jangka panjang, status ekonomi bisa menjadi penting ataupun tidak, tergantung pada seberapa besar perbedaan yang terbentuk di antara kamu dan calon atau pasanganmu.
Yang mungkin menjadi masalah adalah jika perbedaan ini terlalu besar, karena hal ini bisa sangat mempengaruhi dinamika hubunganmu.
Status ekonomi tidak hanya membicarakan tentang kondisi keuanganmu. Hal ini juga berkaitan erat dengan bagaimana kondisi mentalmu dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Hal ini bisa sesederhana preferensimu meminum kopi yang agak mahal karena ingin mendapatkan kualitas rasa yang baik. Sementara itu, pasanganmu bisa jadi tidak memahaminya dan lebih suka mencari apa yang paling murah dan mudah didapat: kopi kalengan dari mesin otomatis.
Menjalani hubungan jangka panjang artinya siap untuk berpikir realistis. Cinta saja tidak akan membuatmu kenyang. Cinta tidak akan bisa membantumu membeli nasi dan roti, atau menggunakan transportasi umum.
Namun, kamu juga akan menderita dalam hubungan yang hanya mengedepankan materi.
Status ekonomi termasuk dalam pertimbangan yang penting, tetapi tidak lantas jadi hal yang paling diutamakan saat mencari pasangan yang tepat.
Status Ekonomi: Pandangan Pria vs. Wanita
Dalam Journal of Experimental Social Psychology, Tobias Greitemeyer (2007) menemukan berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa ada perbedaan spesifik antara preferensi pria dan wanita dalam memilih pasangan dari segi kemampuan ekonomi.
Sebagian besar pria menginginkan pasangan wanitanya memiliki status ekonomi yang lebih rendah dari dirinya. Sementara itu, wanita lebih memilih pria dengan status ekonomi lebih tinggi darinya. Terlepas dari penelitian ini, kita bisa melihat bahwa pria dan wanita memang memiliki perbedaan naluriah yang mendasar.
Pria cenderung memiliki ego lebih untuk mendominasi dan menjadi pelindung dalam suatu hubungan. Dalam mempertimbangkan pasangan untuk jangka panjang, yang juga berarti melibatkan keluarga besar, perbedaan status ekonomi yang besar bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri.
Meski ia yakin pasangannya menerima dia apa adanya, tetapi pandangan keluarga pasangan yang seringkali tak terduga bisa saja menjatuhkan kepercayaan dirinya.
Sementara itu, jika pasangannya berada jauh di bawah status ekonominya, rasa empati yang sangat besar bisa jadi mendorong timbulnya keinginan untuk ‘menyelamatkan’–dengan kata lain, keinginan menjadi ‘pahlawan’ yang besar. Ini bisa menjadi pemicu hubungan yang berat sebelah dan tidak sehat.
Di sisi lain, wanita umumnya sangat menghargai ketika ia dilindungi dan diperhatikan secara spesial, termasuk ketika pasangannya bisa memberikan kestabilan finansial. Jika pasangannya memiliki visi dan misi yang jelas untuk mewujudkan stabilitas itu, perbedaan status ekonomi yang besar pun bisa dikesampingkan.
Apabila wanita tidak melihat kejelasan dan tidak merasa yakin hal tersebut bisa tercapai, membangun hubungan jangka panjang akan menjadi hal yang terlalu riskan untuk dilakukan.
Apakah Status Ekonomi Menjamin Kebahagiaan?
Jawabannya: ya dan tidak. Kamu tentu merasakan bahwa di zaman sekarang, kebahagiaan adalah hal yang subjektif, namun tetap berpatokan pada hal-hal tertentu. Jadi, wajar jika nilai kebahagiaanmu akan berbeda dengan jutaan manusia di luar sana, tetapi kurang-lebih bentuknya sama.
Membangun hubungan jangka panjang artinya memutuskan menjalani kehidupan bersama dan memenuhi kebutuhan hidup bersama-sama. Untuk itu, kamu dan pasanganmu harus bahu-membahu mencapai status ekonomi di mana kalian setidaknya bisa memenuhi kebutuhan primer agar menciptakan kenyamanan hidup.
Namun, sebagian orang bisa jadi belum merasa nyaman jika kebutuhan sekunder dan/atau tersiernya belum terpenuhi. Itulah kenapa status ekonomi sangat berkaitan dengan gaya hidup serta cara kita membelanjakan dan memandang kekayaan materi.
Jika pasanganmu lebih suka berbelanja pakaian di mall besar dan kamu hanya suka mencari pakaian murah dan diskon (“Beli 1 dapat 3!”), di satu waktu, salah satu di antara kalian akan berpikir tidak ada salahnya mengalah sesekali.
Tetapi, perbedaan yang terlalu jauh tidak akan bisa selalu dipertemukan. Kamu mungkin pernah atau sering mendengar kasus ketika pasangan berpisah karena salah satu pihak tidak bisa memenuhi kebutuhan materi pihak lainnya.
Keduanya memiliki perbedaan persepsi dalam memandang kenyamanan hidup, tetapi salah satunya mungkin tidak lagi mau mentoleransi dan ingin mengubah status ekonominya agar bisa memenuhi kenyamanan hidup yang diinginkannya.
Selama kamu dan pasangan memiliki status ekonomi yang dapat memberikan kenyaman yang sudah sama-sama disetujui bentuknya, maka hal itu tentu menjadi salah satu jaminan kebahagiaan dalam menjalani hubungan.
Status Ekonomi vs. Kecerdasan Finansial
DIbandingkan status ekonomi, sebenarnya ada hal yang lebih penting, yaitu kecerdasan finansial. Status ekonomi memang berkaitan dengan kondisi mental dalam berperilaku, tetapi kecerdasan finansial dapat berpengaruh dalam membantumu mengubahnya.
Jika kamu memiliki kecerdasan ini, artinya kamu memiliki kesadaran untuk mengelola, membelanjakan, dan memproyeksikan keuanganmu dengan tepat. Sehingga, kamu akan memiliki semangat untuk mendapatkan status ekonomi yang lebih baik.
Pada akhirnya, status ekonomi bisa jadi penting atau tidak tergantung pada preferensimu dalam membangun hubungan. Tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini sangat memengaruhi dinamika hubunganmu ke depannya.
Terlepas dari itu semua, hubungan yang baik dibangun dengan rasa hormat dan pengertian. Selama kamu mengusahakan yang terbaik, kamu akan mendapatkan pasangan yang setara, atau setidaknya bisa memahami apa saja yang kamu usahakan.